Rabu, 13 Februari 2019

Solidaritas Rakyat Indonesia Untuk Venezuela

CMY NEWS -  Selasa 12 Febuari 2018, Puluhan Rakyat Indonesia dan West Papua di Yogyakarta , Menggelar aksi longmarc dari Parkiran Abubakar Ali - Titik 0 Km Malioboro. Puluhan massa ini tergabung dalam Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Venezuela. Aksi di mulai pada 12.00 WIB.

Aksi ini di lakukan untuk mengecam dan mengutuk keras tindakan Intervensi  dan upaya kudeta yang di lakukan oleh Imprealisme AS dan sekutunya terhadap Pemerintahan bolivarian Venezuela dan Presiden terpilih Nicholas Maduro, serta Memberikan Solidaritas terhadap Rakyat Bolovarian Venezuela yang sedang mempertahankan kedaulatan. Dalam perjalanan longmarc massa aksi meneriakkan Hands Off Venezuela, serta menyayikan lagu-lagi perjuangan. Aksi ini pun mendapat sorotan dari berbagai masyarakat di sepanjang Malioboro.

Marlen selaku Kordum, dalam orasi politiknya menyampaikan , bahwa upaya kudeta ini mengingatkan kita pada Kudeta 1965 yang di lakukan oleh Militer dengan dukungan Imprealisme, terhadap Pemerintahan Orde lama Soekarno, yang berakibat pada malapetaka pembantaian jutaan rakyat Indonesia. Hal serupa pun terjadi di Chile pada tahun 1973 yang mana kudeta juga di lakukan oleh militer dengan dukungan Imprealisme terhadap Presiden sosialis Salvador Alende. Rakyat Venezuela punya pengalaman mempertahankan kedaulatan, sebelumnya di tahun 2000 upaya kudeta pernah di lakukan oleh militer Venezuela dengan dukungan Klas borjuis Venezuela serta Imprealisme AS dan sekutunya, namun Kudeta ini hanya berlangsung selama 48 jam, Pemerintahan bolivarian dan Presiden Hugo Chaves berhasil di kembalikan oleh mayoritas rakyat Venezuela.


Ali yang bertindak sebagai Korlap menyampaikan bahwa upaya kudeta ini bertujuan untuk menguasai sumber daya energi yang di miliki oleh Venezuela, sama halnya dengan upaya-upaya kudeta yang di lancarkan oleh Imprealisme di berbagai negara-negara dunia ketiga yang sedang membangun sebuah sistem sosialisme, tujuannya sama yaitu menghancurkan kedaulatan rakyat, untuk mengeksploitasi sumber daya alam serta untuk menguasai dominasi politik secara global. 

Kemudian dalam orasi politiknya Ali juga menegaskan dunia hari ini terbelah menjadi dua, Imprealisme AS beserta sekutunyan mendukung Upaya kudeta yang di lakukan oleh Juan Guado , Sedangkan Nicholas Maduro mendapat dukungan dari Rusia,Bolivia,China , Turki, Meksiko, Kuba, dll. Lantas dimana posisi Pemerintah Indonesia? Ternyata posisi Indonesi Netral, itu terlihat jelas bagaimana sikap Pemerintah Indonesia dalam dewan keamanan PBB, menunjukan bahwa Indonesia masih tunduk dan tergantung terhadap Imprealisme AS dan sekutunya. Tak lupa juga Kedua kandidat Capres dan Cawapres yang tidak mempunyai sikap sama sekali untuk bersolidaritas bahkan mendukung pemerintahan bolivarian, artinya omong kosong mereka bicara kedaulatan rakyat lewat janji-jani busuk mereka. Maka rakyat Indonesia jangan lagi menaruh harapan kepada mereka, tetapi rakyat Indonesia harus membangun kekutan politiknya sendiri, belajar dari Rakyat Venezuela.

Aksi ini kemudian di tutup dengan pembacaan sikap .
1. Stop itervensi dan mengecam upaya kudeta Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya terhadap pemerintahan Bolivarian Venezuela
2. Cabut sanksi dan embargo ekonomi yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Venezuela
3. Menyerukan kepada seluruh gerakan rakyat sedunia untuk bersolidaritas kepada rakyat dan revolusi Venezuela dalam mempertahankan kedaulatannya menghadapi intervensi imperialis Amerika Serikat
4. Menyerukan kepada rakyat Venezuela untuk mendukung sepenuhnya pemerintahan Bolivarian Venezuela
5. Mengecam pemerintahan Indonesia yang abai terhadap kedaulatan rakyat Venezuela
6. Stop propaganda media pro-imperialis terkait pembohongan publik yang terjadi di Venezuela.

Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Venezuela:
1. Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan)
2. Lingkar Studi Sosialis (LSS)
3. Serikat Pembebasan Perempuan (SIEMPRE)
4. Perserikatan Sosialis (PS)
5. Aliansi Mahasiswa Papua (AMP)
6. Cakrawala Mahasiswa Yogyakarta (CMY)
7. Forum Sekolah Bersama (Sekber)
8. Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI)