Rabu, 13 Februari 2019

CMY Mengutuk Keras TIndakan Represi Aparat Kepolisian Terhadap Buruh AMT dan Buruh Freeport!


CMYNews – SIKAP Cakrawala mahasiswa Jogjakarta   Mengutuk dan Mengecam keras tindakan Represif yang di Lakukan oleh Negara lewat Aparatusnya terhadap buruh Awak Mobil Tanki Pertamina dan buruh Freeport.

Buruh AMT #1905AMTPERTAMINA adalah  korban PHK sepihak yang di lakukan oleh salah satu Perusahan BUMN PT. PERTAMINA PETRA NIAGA, Sedangkan Buruh Freeport #8300 adalah korban PHK sepihak yang di lakukan oleh PT FREEPORT.

Buruh AMT dan buruh Freeport telah berbulan-bulan berada di jakarta dan membangun tenda di seberang Istana untuk menuntuk keadilan agar di pekerjakan kembali, berbagai upaya telah di lakukan, sampai bertemu dengan presiden. Namun tidak pernah di selesaikan oleh Negara.

Tepat pada Hari Rabbu 13 Februari 2019. Jam 18.00 Buruh AMT dan Buruh Freeport beserta Istri dan anak-anak mereka keluar di Jalan raya untuk menghadang iringan mobil Yang di naiki oleh Presiden Jokowi, namun tepat pada jam 22.00 WIB para buruh di bubarkan secara paksa serta mendapatkan tindakan represi oleh aparat kepolisian. Tenda dihancurkan, 2 ibu pingsan, 2 bapak kakinya terkilir dan beberapa ditangkap polisi.

Solidaritas Rakyat Indonesia Untuk Venezuela

CMY NEWS -  Selasa 12 Febuari 2018, Puluhan Rakyat Indonesia dan West Papua di Yogyakarta , Menggelar aksi longmarc dari Parkiran Abubakar Ali - Titik 0 Km Malioboro. Puluhan massa ini tergabung dalam Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Venezuela. Aksi di mulai pada 12.00 WIB.

Aksi ini di lakukan untuk mengecam dan mengutuk keras tindakan Intervensi  dan upaya kudeta yang di lakukan oleh Imprealisme AS dan sekutunya terhadap Pemerintahan bolivarian Venezuela dan Presiden terpilih Nicholas Maduro, serta Memberikan Solidaritas terhadap Rakyat Bolovarian Venezuela yang sedang mempertahankan kedaulatan. Dalam perjalanan longmarc massa aksi meneriakkan Hands Off Venezuela, serta menyayikan lagu-lagi perjuangan. Aksi ini pun mendapat sorotan dari berbagai masyarakat di sepanjang Malioboro.

Marlen selaku Kordum, dalam orasi politiknya menyampaikan , bahwa upaya kudeta ini mengingatkan kita pada Kudeta 1965 yang di lakukan oleh Militer dengan dukungan Imprealisme, terhadap Pemerintahan Orde lama Soekarno, yang berakibat pada malapetaka pembantaian jutaan rakyat Indonesia. Hal serupa pun terjadi di Chile pada tahun 1973 yang mana kudeta juga di lakukan oleh militer dengan dukungan Imprealisme terhadap Presiden sosialis Salvador Alende. Rakyat Venezuela punya pengalaman mempertahankan kedaulatan, sebelumnya di tahun 2000 upaya kudeta pernah di lakukan oleh militer Venezuela dengan dukungan Klas borjuis Venezuela serta Imprealisme AS dan sekutunya, namun Kudeta ini hanya berlangsung selama 48 jam, Pemerintahan bolivarian dan Presiden Hugo Chaves berhasil di kembalikan oleh mayoritas rakyat Venezuela.