“BANGUN
PERGERAKAN PEREMPUAN MELAWAN KAPITALISME, PATRIARKI DAN POLITIK NEO ORDE BARU
WUJUDKAN
KESETARAAN, KESEJAHTERAAN DAN KEDAULATAN UNTUK RAKYAT”
(Cakrawala Mahasiswa Yogyakarta, FBLP, Social Movement Institute, Perempuan Mahardhika)
International Womens Day (IWD) atau Hari
Perempuan Se Dunia diperingati setiap tanggal 8 Maret. Peringatan momentum ini
memiliki sejarah yang panjang. Di awal abad 20, perempuan terus menuntut
hak-hak politik, hak kondisi kerja di pabrik, jam kerja yang terlalu panjang,
menghentikan pekerja dibawah umur dan perbudakan terhadap ras kulit hitam.
Salah satu kemenangan yang dicapai adalah berlakunya 8 jam kerja dan
penghentian mempekerjakan anak dibawah umur. Pada tahun 1910, konferensi
Internasional Perempuan Pekerja digelar di Copenhagen, Denmark. Melibatkan 100
perempuan dari 17 negara. Clara Zetkin, perempuan sosialis asal Jerman
mengusulkan agar seluruh negara memperingati hari perempuan se dunia pada
tanggal yang sama. Tujuannya untuk memperkuat dan menyatukan kekuatan dalam
menuntut hak-hak perempuan. Akhirnya, tanggal 8 Maret dipilih sebagai hari
Perempuan Se Dunia.