Rabu, 04 Februari 2015, Cakrawala
Mahasiswa Yogyakarta, menggelar aksi di depan UGM tepatnya Bundaran UGM. Aksi
ini mengangkat tema “Melawan Politik Orde Baru”. Isu ini tentu membuat banyak
kalangan bertanya-tanya kenapa harus Orde Baru, padahal orde baru yang dipimpin
oleh Soeharto telah ditumbangkan oleh gerakan mahasiswa pada tahun 1998.
Menurut Koordinator Lapangan,
Ruslan Hamlan, Orde Baru baru memang sudah tidak ada setelah lengsernya
Soeharto, namun Politik atau corak Orde Baru masih dipakai dan menjadi darah
daging dalam pemerintahan elit borjuis nasional di Indonesia sekarang. “Soeharto
boleh sudah mati, tapi tidak dengan politik orde baru. Bini bisa kita buktikan,
rakyat yang melawan masih dibungkam dan ditumpas dengan militerisme, lihat saja
rakyat rembang, buruh di bekasi dan jakarta yang direpresi saat menuntut
upah
layak, bahkan baru-baru ini di Makassar, seorang warga yang terlibat aksi
menolak kenaikan BBM di gilas oleh mobil water canon. Ini salah satu bukti
bahwa politik orde baru masih hidup di Indonesia”.
Chanox, nama panggilan mahasiswa
Akprind yogyakarta ini melanjutkan, politik orde baru berdiri diatas
bangkai-bangkai 3 juta mayat rakyat Indonesia. Ia pun mengutuk keras elit
politik yang saat ini tengah berkuasa. Menurutnya, tidak ada elit yang
berperang, yang saling berkonflik adalah borjuis kapital bersama elit politik melawan
rakyat miskin.
Selain itu, Humas aksi, Ali Akbar
Muhammad saat diwawancara menambahkan bahwa aksi Cakrawala kali ini sengaja
mengangkat tema orde baru agar rakyat tidak dibohongi oleh reformasi gadungan
ala elit politik. “Apanya yang reformasi? Tidak ada! Dimana-mana kemiskinan
masih merajalela, bahkan freeport diperpanjang kontraknya. Padahal jelas-jelas,
perusahaan amerika itu hanya mencuri kekayaan alam dan mengeksploitasi rakyat
papua tanpa memberikan kesejahteraan bagi Indonesia”. Iya juga menegaskan bahwa
melawan politik orde baru bukan hanya mengungkit masa lalu, tapi juga bicara
soal saat ini.
Aksi ini di mulai pukul 16.00 dan
diakhiri pukul 17.30. Dalam Pernyataan Sikap Cakrawala Mahasiwa Yogyakarta yang
dibacakan oleh Chanox, disebutkan beberapa tuntutan-tuntutan diantaranya
menghapus segala bentuk militerisme misalnya represi aparat terhadap rakyat, UU
anti demokrasi; mencabut regulasi pro
modal, menasionalisasi aset-aset asing dan swasta, menghapus hutang luar
negeri. “Aksi bulanan disetiap tanggal 3 ini akan kami lakukan setiap bulan,
kami akan terus meluaskan perlawanan melawan politik orde baru” tegasnya
sekaligus menutup aksi. (Tinta Merah)